Kebanyakan pemimpin pergerakan nasional kita memiliki sifat serupa : jujur, tahan menderita, dan rela menolong sesama.
Secara individualpu karakter mereka cukup unik.
Ini adalah beberapa sifat unik mereka :
- Bung Karno si Kutu Buku : beliau adalah seorang kolektor buku ilmiah terbesar di Bengkulu, semasa beliau diasingkan di sana. Ketika ditanya mengapa ia betah duduk berjam-jam di perpustakaan dan sangat serius belajar, beliau berkata, "Orang muda, saya harus belajar giat sekali. Insya Alloh saya akan menjadi presiden negeri ini." Dan kala itu kisah ini menjadi bahan ejekan orang Belanda di Bengkulu.
- Bung Hatta yang dijuluki Mahatma Gandhi Indonesia.
- Bung Sjahrir yang sangat cerdas dan lihai : beliau adalah salah seorang pemimpin bawah tanah di zaman pendudukan jepang yang berani mendengarkan siaran radio sekutu. Padahal, nyawa bisa jadi taruhan karena ada larangan keras mendengarkan siaran radio. Dalam lemarinya tersimpan radio yang memantau berita kemenangan sekutu termasuk penyerahan jepang. Dan berita itu diteruskan beliau ke Bung Hatta
- Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang terkenal sangat dermawan.
- Dr. Wahidin Sudirohusodo dan Ide tentang pendidikan, penggagas perkumpulan Budi Utomo, beliau sang nasionalis ini pernah berkata, " Apabila bangsa kita meludah bersama-sama, akan menenggelamkan semua penjajah Belanda di negeri kita.
- Kartini Kecil yang Nakal dan Usil.
- Dr. Soetomo, lemah lembut, cerdas dan menghargai sesama
- Ki Hajar Dewantoro dan kritik yang menggegerkan penjajah : pernah menulis Als Ik Nederlander was, tulisan itu memuat perandaian Ki Hajar Dewantoro, misalnya dia orang Belanda, maka dia akan memberikan kemerdekaan kepada tanah jajahannya. Tulisan ini mengakibatkan beliau menempuh resiko yang pahit.
- Dr. Cipto Mangunkusumo sang Penantang Bahaya
- H Agus Salim dan Pangeran Muda Inggris
- M Hoesni Thamrin, Disegani Lawan, Dikagumi Teman
- Sam Ratulangi, Tokoh Ilmu Pengetahuan Alam Indonesia
- Ainsyah Yahya, Orator Ulung Ranah Minang
- Hamid Algadri dan Transpor Tawanan Tengah Malam
- Mr. Tan PO Goan, Tidak Mau BErsumpah Setia Kepada Ratu Belanda
- Douwes Dekker TEtap Republikein, walaupun sering diinterogasi Serdadu
- Mr Wilopo dan Mikrofon Proklamasi : Saat Wilopo menjabat Perdana Menteri dan Soemitro Djojohadikusumo menjabat menteri keuangan, keduanya memberlakukan kebijakan agar dalam sidang kabinet tidak disediakan makanan guna menhemat pengeluaran negara. Peserta sidang harus membeli dan membayar sendiri makanannya.
sumber : Intisari 2001 and si om google
Info menarik gan. Tukaran link yok :)
BalasHapusmakasih kang iwan, boleh2 :D
BalasHapusmakasih gan infonya..
BalasHapusseandainya ada penerus mereka di suatu nanti..
Kalo aja sekarang ada yg seperti mereka...!!
BalasHapusinfonya sangat menarik dan artikelnya juga berkualitas
BalasHapus